Kamis, 17 April 2014

Manusia Pintar

Esensi dari seorang manusia adalah berbuat kesalahan. Itu wajar...
Sangat wajar malah. 
Hanya saja ketika kesalahan itu selalu dilakukan, berulang-ulang dan tanpa perubahan, itu bukan sesuatu hal yang wajar...

Tuhan menciptakan manusia dengan akal pikiran yang kuat. Akal pikiran yang tidak diberikan pada makhluk ciptaan Tuhan lainnya.
Ketika manusia berbuat salah secara otomatis akal pikiran akan merekamnya. Rekaman yang dibuat itu dapat bertahan lama yang tidak mungkin dilupakan seseorang.

Nah, ketika ada seorang manusia yang sudah berbuat kesalahan dan bahkan sampai berkali-kali mengulangi kesalahan yang sama, itu bukan merupakan suatu kekhilafan.
Manusia tesebut sebenarnya sudah sadar bahwa yang dia lakukan adalah salah, akan tetapi dia mengabaikan peringatan dari akal pikirannya dan terus-menerus melakukan kesalahan.
Manusia egois namanya.

Manusia egois seringkali tidak memikirkan dampak dari kesalahan yang dia lakukan. Dia cenderung untuk cuek terhadap sekitar. Padahal kesalahan yang dia lakukan berdampak sangat buruk.
Tidak hanya untuk dirinya sendiri loh tapi juga untuk orang lain.
IYA, UNTUK ORANG LAIN...

Misalnya saja seorang wanita yang melepaskan keperawanannya. Pertama ngelakuin sih mungkin ragu, takut, atau didasarkan atas cinta terhadap pasangannya. Meskipun masih merupakan hal tabu di masyarakat Indonesia hal tersebut masih dapat ditolerir.

Akan tetapi, ketika wanita itu setelah melakukan "hubungan" pertama kali menjadi sering untuk melakukan "hubungan" bahkan pada lelaki yang berbeda, itu tidak dapat diterima baik secara logika maupun sosial.

Yang terburuk adalah ketika dia terlalu sering melakukan "hubungan" itu dan mengandung seorang bayi kemudian memutuskan untuk menggugurkan kandungannya, itu JAUH lebih buruk lagi.

Tanpa perlu dijelaskan lagi Teman sudah tahu bukan siapa saja yang terkena dampak dari kesalahan yang dilakukan wanita tersebut. Orang tua, jabang bayi, dan diri wanita itu sendiri terkena akibatnya. Iya kalau lelakinya mau bertanggung jawab (itupun kalau bisa dibuktikan kalau lelaki itu ayah biologis si bayi) kalau tidak? hehe..

Perumpaan diatas hanya sebuah contoh yang saya ambil dari kehidupan sebagian besar remaja Indonesia pada zaman sekarang. Tidak untuk melecehkan tapi untuk mengajarkan bahwa menjadi manusia PINTAR itu penting loh :)

3 komentar:

  1. hhmm. bagus renete tulisanmu. sering-sering nulis doong hehehe
    cuma sayang masih pake blogspot.. hahah coba renatamanullang.com
    kan keren hahaha

    kamu harus sering nulis, coba kunjungi blok ku doong www.alfarizi.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih perlu banyak latihan ini aku kayaknya fekree... wikk, kl pake .com bebannya masih berat kalau substansi webnya gak bagus.

      siap pak fekre! latihan menulis akan sering dilakukan :)

      Hapus
    2. bebannya sama aja kali, kalo com punya full access aja. hehehe
      semangat renete. saya juga sering nulis hehhee

      harus sering nulis. sering mampir yaa ke blog ku juga hehehe

      Hapus